HUMAS PRODI SI– Komunitas Palembang Digital dan Sumatera Ekspress bekerja sama dalam mengadakan Bootcamp Start Up Digital pada Minggu, 21 Agustus 2022 dalam rangka membangun sumber daya yang melek teknologi di era transformasi digital saat ini. Bootcamp start up tahun ini diadakan di Rumah Dinas Walikota Palembang yang berlokasi di kawasan wisata Kambang Iwak dan dihadiri oleh Bapak Sekda Kota Palembang, Drs. Ratu Dewa M.Si sekaligus yang membuka acara ini.

 

Acara bootcamp start up digital ini dihadiri oleh 40 peserta baik umum maupun mahasiswa di Kota Palembang, dimana 4 diantaranya adalah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Adapun keempat mahasiswa tersebut adalah Pramuliadi, Agus Syawaluddin, Aldo Saputra, dan Fernanda Sabitah. Mereka adalah mahasiswa semester 3 dari Program Studi (Prodi) Sistem informasi. Acara bootcamp ini berlangsung selama 1 hari penuh mulai dari pukul 09.00 – 17.00 WIB.

 

Pada awal sesi, para peserta dipersilahkan untuk berkenalan dengan peserta lainnya, saling bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan yang bisa dijadikan bisnis yang komersial. Berkumpulnya para peserta ini tentunya sangat antusias dalam memberikan ide bisnis mereka masing-masing yang diangkat dari permasalahan yang sedang mereka hadapi.

 

Pada pertengahan sesi, Panitia Bootcamp start up digital, Kak Joneten mempersilahkan kepada 6 peserta yang ingin menyampaikan ide mereka dan membentuk tim start up. Banyaknya permasalahan yang diangkat dari ide bisnis ini, membuat para peserta tahu bagaimana cara mencari peluang yang ada untuk membuat sebuah start up digital. Diantaranya adalah banyaknya sampah di lingkungan masyarakat, kurangnya publisitas bagi para penjahit, banyaknya antusiasme bisnis mahasiswa yang kurang difasilitasi, dan kurangnya tenaga kerja TI dari desa. Setelah itu, mereka dipersilahkan untuk mencari, memberitahu serta menjelaskan prospek kerja berdasarkan ide yang telah mereka buat kepada peserta lain, peserta lain dapat bergabung jika tertarik dengan ide mereka, hingga terbentuklah 6 kelompok dari masing masing keenam ide tersebut.

 

Permasalahan-permasalahan yang diangkat ini yang dianggap krusial dan dinilai memiliki peluang bisnis menjadikan para peserta kegiatan ini merasa antusias untuk mencoba membangun start up digital dengan permasalahan-permasalahan tersebut. Pramuliadi menuturkan bahwa permasalahan yang ia angkat berawal dari keresahan dirinya yang mana lingkungan tempat ia tinggal, yaitu kota Prabumulih. Banyaknya sampah yang ada di sungai-sungai serta kesadaran masyarakat disana yang ia anggap kurang memperhatikan kebersihan, memberikan ia kasadaran bahwa hal ini bisa dijadikan bisnis yang ramah lingkungan.

 

Green Future Tech menjadi nama bisnis yang ia rencanakan dalam kegiatan ini. Ia menuturkan akan mengedukasi masyarakat sekitar dan bekerja sama langsung dengan pihak Bank Sampah sebagai distributor antara konsumen rumah tangga dan Bank Sampah. Menurutnya, bisnis ini dapat mengurangi tingkat sampah di lingkungan masyarakat sekaligus memberi segi komersial bagi yang menjalankannya.

 

Selain itu, kegiatan Bootcamp ini juga diisi dengan materi dari Komunitas Palembang Digital mengenai pembuatan aplikasi tanpa coding menggunakan fitur-fitur dari glideapp.io. Menurutnya, pembuatan aplikasi menggunakan fitur ini memudahkan para pebisnis yang ingin mentransformasikan bisnis mereka ke arah digital. Bapak Sekda Kota Palembang menuturkan bahwa tidak hanya OPD dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) yang harus melek dengan teknologi, tetapi masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga harus. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, dapat membentuk start up dan UMKM yang Go Digital dan mampu bersaing dengan Start up lain baik dari segi operasional maupun teknologi. *Fd