Logo UIN RF Putih

MAHASISWA PRODI SI WAKILI SUMSEL DALAM PROGRAM NASIONAL KEMENPORA DAN KEMHAN RI DI KEGIATAN PKPBN DAN BAPEN

Tanggal:

11/07/2024

09:00 WIB

Penulis:

Adm

Palembang, Sumsel – Nadhin Mutiara Hervani, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang berhasil mewakili Provinsi Sumatera Selatan dalam terpilihnya di Program Nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Kemnhan RI) dalam kegiatan Pendidikan Kader Pemuda Bela Negara (PKPBN) dan Bakti Pemuda Nusantara (BAPEN). Pengumuman penerimaan program ini diumumkan pada hari Rabu malam dan sudah dipesankan tiket keberangkatan dari 12 Mei hari Minggu, sehingga situasinya sangat mendadak. Setibanya di lokasi, ia langsung diarahkan untuk registrasi di Hotel Mercure Ancol, dilanjutkan dengan apel dan gladi kotor untuk pembukaan esok. Pada kegiatan hari pertama ini difokuskan untuk saling mengenal satu sama lain dengan teman dari berbagai provinsi, bersosialisasi serta bekerja sama.

Hari kedua, yang merupakan hari pembukaan resmi PKPBN, dimulai dengan para peserta mengenakan pakaian putih-hitam. Kegiatan diawali dengan senam pagi Bersama, diikuti dengan makan Bersama yang telah disiapkan secara gratis dengan jadwal makan tiga kali sehari dan pemberian snack lima kali sehari, memastikan para peserta tetap terjaga energinya dan tidak kelaparan. Setelah makan Bersama, acara pembukaan PKPBN dilaksanakan, yang dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemateri pertama, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), yang menyampaikan materi tentang “Nilai Strategis Pendidikan Kader Pemuda Bela Negara Menuju Generasi Emas 2045.” Materi berikutnya tentang penanggulangan bencana yang dibawakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memberikan wawasan tentang pentingnya manajemen bencana dan kesiapsiagaan. Hari itu ditutup dengan talkshow inspiratif yang menghadirkan Anggi Wahyuda sebagai narasumber utama, memberikan motivasi dan inspirasi kepada para peserta. Kegiatan pada hari kedua ini bermanfaat dalam memperluas wawasan para peserta mengenai strategi bela negara dan penanggulangan bencana, serta memberikan motivasi tambahan dari pengalaman inspirator. Selain itu, senam pagi yang dilakukan dapat meningkatkan Kesehatan fisik dan semangat para peserta, sementara sesi makan Bersama mempererat hubungan antar peserta melalui interaksi sosial yang informal. 

 

 

Hari ketiga melanjutkan rutinitas dengan senam pagi dan makan bersama. Selanjutnya, peserta menerim pembekalan materi dari narasumber yang profesional diberbagai bidang. Materi-materi ini meliputi strategi bela negara, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial yang memberikan manfaat dalam membentuk pemahaman yang komprehensif dan praktis tentang peran pemuda dalam penguatan pertahanan negara dan kontribusi kepada masyarakat. Pada hari terakhir, peserta diserahkan kepada Kementrian Pertahanan. Sebelum keberangkatan, dilakukan cek kesehatan dari Kemenkes untuk memastikan kesiapan fisik para peserta. Setelah itu, dilaksanakan pelepasan peserta PKPBN, dilanjutkan dengan perjalanan menuju Rumpin Pusdiklat Bela Negara di Bogor menggunakan transportasi bus yang disediakan oleh Kemhan RI. Sesampainya di lokasi Bogor, peserta langsung melaksanakan pergeseran pasukan, penyamaran dan pengenalan daerah latihan. Untuk menuju ke rumpin peserta harus berjalan kaki sejauh 6km dalam kondisi wajah yang di cat bewarna hijau hitam untuk penyamaran. Setibanya di rumpin, peserta diarahkan untuk istirahat sekaligus pengarahan dari pelatih di aula Bela Negara, diikuti dengan pembagian mess. Peserta harus beristirhat pada pukul 22.00 dan bangun kembali pada pukul 04.00 untuk persiapan melaksanakan senam pagi dan ibadah bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan menaikkan bendera merah putih di lapangan. Pada hari kedua di Rumpin, peserta memulai hari dengan senam pagi, makan bersama, dan menaikkan bendera merah putih di lapangan. Kegiatan dilanjutkan dengan latihan peraturan  baris-berbaris  dan  keprotokolan  yang  dipandu  oleh  pelatih berpengalaman. Setelah pelatihan, peserta mengikuti upacara pembukaan, kemudian melanjutkan kegiatan Building Learning Commitment. Dalam kegiatan ini, peserta membuat komitmen terhadap angkatan dan menetapkan nama angkatan, yang bertujuan untuk melatih kerjasama dan memperkuat solidaritas. Setelah itu, peserta menerima materi tentang nilai dasar bela negara, konsensus dasar bangsa, dan perkembangan lingkungan strategis. Manfaat dari kegiatan ini termasuk peningkatan disiplin, pemahaman tentang nilai-nilai nasionalisme, dan adaptasi terhadap perkembangan situasi global.

 

Hari berikutnya, kegiatan dimulai dengan rutinitas serupa, yaitu senam pagi, makan bersama, dan apel pagi dengan penaikan bendera. Peserta melanjutkan latihan peraturan baris-berbaris yang dipandu oleh pelatih dan menerima materi pengantar nilai dasar bela negara, konsensus dasar bangsa, dan perkembangan lingkungan strategis. Sesi ini membantu meningkatkan pemahaman peserta tentang prinsip-prinsip dasar bela negara dan pentingnya adaptasi terhadap perubahan global. Setelah penurunan bendera, malam hari diisi dengan briefing untuk pelaksanaan caraka malam dan apel malam, yang melatih keterampilan komunikasi dan koordinasi dalam situasi simulasi. 

 

 

Pada hari kedelapan, kegiatan dimulai dengan rutinitas harian: bangun pagi, sarapan, dan ibadah, diikuti dengan penaikan bendera. Setelah itu, peserta melanjutkan latihan Peraturan Baris-Berbaris dan Keprotokolan, dilanjutkan dengan apel pagi. Kegiatan berikutnya adalah kelas-kelas yang mencakup materi Sistem Pertahanan Semesta, Bahaya Narkoba dan Penanggulangannya yang disampaikan oleh BNN, Bahaya Terorisme dan Radikalisme serta Penanggulangannya oleh BNPT, dan Kepemimpinan Bela Negara. Hari itu diakhiri dengan penurunan bendera, diikuti oleh acara puncak yaitu Caraka Malam. Caraka Malam adalah kegiatan simulasi komunikasi dan koordinasi dalam kondisi gelap malam, yang meniru situasi pengiriman pesan rahasia dalam keadaan darurat atau perang. Peserta dibagi menjadi tim-tim kecil dan harus berkomunikasi secara efektif dan aman untuk menyampaikan pesan penting ke titik tujuan yang telah ditentukan, sering kali melalui rute yang penuh tantangan dan penjagaan. Manfaat dari Caraka Malam meliputi peningkatan keterampilan komunikasi dan koordinasi dalam situasi yang menantang, penguatan kerjasama tim, serta pengembangan kemampuan berpikir kritis dan strategis di bawah tekanan. Kegiatan ini juga membantu peserta memahami pentingnya kecepatan, keakuratan, dan keamanan dalam pengiriman informasi penting.

 

Pada hari kesembilan, kegiatan dimulai dengan sholat subuh, diikuti oleh penaikan bendera dan sarapan, tanpa diadakannya senam pagi. Setelah itu, peserta melanjutkan dengan latihan Peraturan Baris-Berbaris dan Keprotokolan, diikuti oleh apel pagi. Kegiatan dilanjutkan dengan Keterampilan Bela Negara dalam bentuk Outbound, yang meliputi berbagai aktivitas fisik dan mental seperti Flying Fox, Jembatan Gantung, Spider Web, dan Trust Fall, yang bertujuan untuk melatih keberanian, kerjasama, dan ketahanan diri dalam menghadapi tantangan. Setelah sesi outbound, peserta mengikuti Post Test untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi yang telah diberikan selama pelatihan. Kegiatan berikutnya adalah Waktu Bersama Pelatih (Bimsuh), di mana peserta mendapat bimbingan langsung dari pelatih untuk memperdalam keterampilan bela negara dan penguatan karakter. Hari itu ditutup dengan penurunan bendera merah putih, dilanjutkan dengan persiapan untuk acara Api Semangat Bela Negara yang berlangsung hingga pukul 12 malam. Acara ini bertujuan untuk menanamkan semangat patriotisme dan solidaritas di antara peserta melalui kegiatan api unggun yang simbolis. Pada hari terakhir, kegiatan dimulai dengan rutinitas harian: bangun pagi, sholat subuh, senam pagi, diikuti oleh penaikan bendera dan sarapan. Setelah itu, peserta melanjutkan dengan latihan Peraturan Baris-Berbaris, diikuti oleh apel pagi. Kegiatan berikutnya adalah Gladi Upacara Penutupan yang dimulai pada pukul 06.00, untuk mempersiapkan Upacara Penutupan resmi. Upacara Penutupan dan hari Kebangkitan Nasional berlangsung dari pukul 06.00 hingga pukul 12.00, di mana para peserta merayakan pencapaian mereka dan menerima penghargaan atas partisipasi mereka dalam program ini. Setelah upacara selesai, peserta secara resmi dikembalikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, menandai berakhirnya kegiatan dengan penuh rasa bangga dan semangat untuk menerapkan pelajaran yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Peserta diserahkan kepada Kemenpora ketika Pendidikan Pelatihan Bela Negara selesai, dilanjutkan dengan pengabdian 20 hari di kecamatan Sobang, kabupaten Lebak, Banten. 97 peserta dibagi menjadi 10 kelompok untuk melakukan pengabdian kepada 10 desa, Nadhin Mutiara Hervani terbagi kedalam desa Sukaresmi yang dikenal dengan wisata nya yang Indah yaitu wisata Curug Cipicung namun desa Sukaresmi masih perlu bantuan terkait jaringan dan sinyal yang tersedia menyebabkan susahnya akses internet untuk warga. Disana Nadhin beserta teman temannya melakukan pengembangan dan penelitian untuk memajukan desa yang sedang dilakukannya Pengabdian. Nadhin Mutiara Hervani, mahasiswi yang aktif dalam kegiatan akademis dan organisasi, menyampaikan rasa bangganya karena dapat terlibat di program Kemenpora dan Kemhan RI "Disini Nadhin bener-bener merasa bangga dapat terpilih dan mewakili Sumatera Selatan dalam program Kemenpora dan Kemhan dan bisa bertemu dengan 100 teman teman di berbagai provinsi dari Sabang sampai Merauke, ini pengalaman yang sangat berharga bagi Nadhin, karena dari yang mendaftar berjumlah 900 orang lebih Nadhin dan 100 temen Nadhin yang terpilih mengikuti program tersebut, selain  kita mendapatkan pengetahuan bela Negara disini, kita juga diajarkan kerja sama, pengabdian serta menjalin silaturahmi kepada masyarakat sekitar.apalagi sewaktu pengabdian kita tinggal dirumah warga desa disana, kita dianggap layaknya seperti anak sendiri dan saudara sedarah sendiri." ujarnya (Jum'at, 21/6/24) Nadhin berharap ilmu yang diperoleh dari PKPBN dan BAPEN dapat diaplikasikan dalam kegiatan kampus dimasa yang akan datang.  *Adm

TENTANG KAMI


UNIVERSITAS


UIN Raden FatahKepegawaianSatuan Pengawas InternalLembaga Penjaminan MutuWhistleBlowing System

Copyright © Sistem Informasi SAINTEK UIN Raden Fatah. All Rights Reserved.

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Created By github.com/aminriqkyMade with Next.js & Chakra UI